kepangan sayap angsa yang di depan memberi “daya dukung” untuk angsa-angsa yang ada dibelakangnya. angsa di belakang tidak perlu susah payah mengeluarkan segenap tenaganya untuk terbang. hasilnya, seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarak terbang 70% lebih jauh dibandingkan kalau setiap angsa harus terbang sendiri-sendiri.
Fakta <2>:
kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongannya, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. dengan cepat ia akan kembali kedalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukugn yang diberikan angsa didepannya.
Fakta <3>:
ketika angsa pemimpin yang terbang didepan sudah lelah, ia terbang memutar kebelakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
Fakta<4>:
angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh dari belakang, itu artinya ia memberi semangat kepada angsa yang terbang didepan sehingga kecepatan terbang tetap terjaga.
Fakta <5>:
ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka atau tertembak jatuh, maka dua angsa lainnya akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. mereka berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, apabila gak mati. setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka